Menjadi Pribadi Yang Terbuka
Inti dari masalah bukanlah pada masalah itu sendiri, masalah akan selalu ada selama kita masih bernafas. masalah selalu ada sebagai bentuk ujian dari Allah atas apa yang sudah kita perbuat atau sebagai bentuk cintaNya yang mulia. manakala seorang hamba dicintai Allah, maka Dia akan mengujinya sehingga hamba mendapatkan limpahan pahala yang tak terbatas atas kesabarannya. Bukankah pahala sabar itu tanpa batas, sahabat?
Sahabat, apapun masalah itu yang pertama kita "install" dalam pikiran kita adalah ini karunia Allah untuk menaikan derajat kita di sisiNya. kemudian fokuslah pada solusi dan bukan mencari "kambing hitam" menyalahkan sana dan sini. karena menyalahkan orang lain memang sangat mudah, namun akan berpeluang semakin memperbesar masalah yang ada.
Sebaiknya instropeksi diri atau bahasa islaminya "Muhasabah" diri sebagaimana dianjurkan oleh Amirul Mukminin, Umar bin Al-Khaththab -radhiyallahu 'anhu-. karena dengan "Muhasabah" kita akan menemukan posisi kita di hadapan masalah yang ada.
Selanjutnya, jadilah pribadi yang terbuka sehingga solusi bisa cepat didapatkan. Terimalah nasehat, saran bahkan kritikan pahit sekalipun karena itu merupakan "obat" yang dapat menyembuhkan keangkuhan dan keakuan.
Pribadi yang terbuka akan mampu melihat masalah dari sisi yang lebih obyektif sehingga akan menghasilkan keputusan-keputusan yang mendekati keadilan dan bijak serta bisa diterima oleh banyak pihak. Yakinlah keputusan apapun terkait suatu masalah sangat jarang bisa diterima semua pihak, tapi ketika kita menjadi Pribadi yang terbuka maka banyak pihak yang terkait masalah akan bisa menerima kita menjadi bagian dari solusi masalah yang ada.
Sahabat, Pribadi yang terbuka bukan berarti kita tidak punya pendirian dan prinsip yang diperjuangkan. Pribadi yang terbuka lebih mengedepankan kolaborasi yang bisa diterima setiap pihak dan menyesuaikan konteks dari permasalahan yang ada.
Jadi pribadi yang terbuka merupakan kunci dari sekian kunci utama yang ada dalam menyelasaikan masalah apapun. Jika kita tidak sanggup untuk membuka diri kita di hadapan suatu masalah, maka yang ada akan memperlebar dan memperdalam jurang masalah yang ada bahkan sampai menimbulkan kerugian bagi banyak pihak yang sebenarnya tidak terkait langsung dengan masalah.
Wallahu A'lamu bishawab.
Bogor, 14 September 2021 / Kang Zamzam Irfan