Slider

Tsunami, Asal Kata dan Sejarah Peristiwanya

tsunami jepang

Asal kata tsunami berasal dari bahasa Jepang, yaitu "津波" (tsunami). Kata ini terdiri dari dua kata, yaitu "tsu" yang berarti "pelabuhan" dan "nami" yang berarti "gelombang". Kata ini diperkirakan berasal dari para nelayan Jepang, yang mengamati bahwa kapal-kapal dan bangunan di pelabuhan rusak akibat fenomena ini sekalipun mereka tidak merasakan gelombang besar ketika berada di laut lepas.

Istilah "tsunami" mulai dikenal secara global pada abad ke-19. Sebelumnya, istilah "tidal wave" (gelombang pasang) digunakan untuk menyebut tsunami. Namun, istilah ini kurang tepat karena tidal atau tide dipengaruhi gaya gravitasi Bulan dan Matahari, padahal tsunami dipicu oleh gempa bumi, longsoran bawah laut, dan letusan gunung api.

Oleh karena itu, istilah "tsunami" menjadi istilah yang lebih umum digunakan untuk menyebut gelombang air laut besar yang dipicu oleh gangguan di dasar laut.

Tsunami adalah gelombang air laut besar yang dipicu oleh gangguan di dasar laut, seperti gempa bumi. Gangguan ini membentuk gelombang yang menyebar ke segala arah dengan kecepatan gelombang mencapai 600–900 km/jam. 

Tsunami dapat terjadi di mana saja di dunia, tetapi paling sering terjadi di daerah yang dekat dengan pertemuan lempeng tektonik. Lempeng tektonik adalah bagian dari kerak bumi yang bergerak. Ketika lempeng-lempeng ini bergerak, mereka dapat menyebabkan gempa bumi, yang dapat memicu tsunami.

Tsunami juga dapat disebabkan oleh tanah longsor di dasar laut, erupsi gunung berapi, dan jatuhnya meteor. Tanah longsor di dasar laut dapat terjadi ketika tanah di bawah laut menjadi lemah dan runtuh. Erupsi gunung berapi dapat menyebabkan tsunami jika letusan gunung berapi tersebut menyebabkan tanah longsor di dasar laut. Jatuhnya meteor juga dapat menyebabkan tsunami jika meteor tersebut jatuh ke laut dan menyebabkan gelombang besar.

Tsunami dapat memiliki ketinggian yang sangat besar, bahkan hingga 30 meter. Tsunami yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan yang sangat besar di daratan, seperti menghancurkan bangunan, infrastruktur, dan bahkan menewaskan orang.

Tsunami telah terjadi selama berabad-abad, dan telah menyebabkan kerusakan dan korban jiwa yang sangat besar. Berikut adalah beberapa peristiwa tsunami yang paling mematikan dalam sejarah:

Tsunami Samudra Hindia 2004

Tsunami Samudra Hindia 2004 adalah tsunami yang paling mematikan dalam sejarah. Tsunami ini dipicu oleh gempa bumi bermagnitudo 9,1 yang terjadi di lepas pantai Sumatra, Indonesia. Gempa bumi ini menyebabkan tsunami setinggi lebih dari 30 meter yang menyapu pantai di seantero Samudra Hindia. Tsunami ini menewaskan lebih dari 230.000 orang di 14 negara, termasuk Indonesia, Sri Lanka, India, dan Thailand.

Tsunami Krakatau 1883

Tsunami Krakatau 1883 adalah tsunami yang disebabkan oleh letusan gunung berapi Krakatau. Letusan gunung berapi ini merupakan letusan gunung berapi terbesar yang pernah tercatat dalam sejarah. Letusan ini menyebabkan tsunami setinggi lebih dari 40 meter yang menyapu pantai di sekitar Selat Sunda. Tsunami ini menewaskan lebih dari 36.000 orang di Indonesia.

Tsunami Lisbon 1755

Tsunami Lisbon 1755 adalah tsunami yang disebabkan oleh gempa bumi bermagnitudo 8,7 yang terjadi di lepas pantai Portugal. Gempa bumi ini menyebabkan tsunami setinggi lebih dari 20 meter yang menyapu pantai di Portugal dan Spanyol. Tsunami ini menewaskan lebih dari 60.000 orang di Portugal dan Spanyol.

Tsunami Jepang 2011

Tsunami Jepang 2011 adalah tsunami yang disebabkan oleh gempa bumi bermagnitudo 9,0 yang terjadi di lepas pantai Jepang. Gempa bumi ini menyebabkan tsunami setinggi lebih dari 10 meter yang menyapu pantai di Jepang. Tsunami ini menewaskan lebih dari 18.000 orang di Jepang.

Selain peristiwa-peristiwa tersebut, masih banyak lagi peristiwa tsunami yang telah terjadi di dunia. Tsunami merupakan bencana alam yang sangat berbahaya, dan penting untuk mengetahui cara untuk melindungi diri dari tsunami.

Tsunami merupakan bencana alam yang sangat berbahaya. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara untuk melindungi diri dari tsunami. Berikut adalah beberapa tips untuk melindungi diri dari tsunami:

  • Jika Anda tinggal di daerah yang rawan tsunami, pelajari tentang tanda-tanda peringatan tsunami.
  • Jika Anda mendengar peringatan tsunami, segera evakuasi ke tempat yang lebih tinggi.
  • Jika Anda berada di kapal, hindari perairan yang rawan tsunami.

Berikut adalah beberapa tanda-tanda peringatan tsunami:

  • Air laut tiba-tiba surut dari batas normal.
  • Suara gemuruh yang keras dari laut.
  • Hewan-hewan laut berenang ke arah daratan.

Jika Anda melihat salah satu tanda-tanda peringatan tersebut, segera evakuasi ke tempat yang lebih tinggi.

Baca Juga

News