Deklarasi Djuanda: Babak Baru Sejarah Lautan Indonesia
Pada 13 Desember 1957, Perdana Menteri Indonesia saat itu, Djuanda Kartawidjaja, mengumumkan Deklarasi Djuanda. Deklarasi ini menegaskan bahwa laut di sekitar, di antara, dan di dalam kepulauan Indonesia adalah bagian tak terpisahkan dari wilayah NKRI.
Deklarasi Djuanda muncul karena perbedaan pandangan mengenai batas wilayah laut Indonesia. Saat itu, batas laut Indonesia masih mengikuti Konvensi Hukum Laut Internasional tahun 1930 yang menetapkan bahwa batas laut suatu negara adalah 3 mil dari garis pantai.
Indonesia memiliki wilayah perairan yang luas dengan garis pantai panjang dan ribuan pulau. Namun, batas laut yang hanya 3 mil membuat wilayah perairan Indonesia terasa sangat sempit dan mengurangi kedaulatan.
Untuk menyelesaikan masalah ini, Perdana Menteri Djuanda mengeluarkan Deklarasi Djuanda. Melalui deklarasi ini, Indonesia memperkenalkan ide "Wawasan Nusantara", menggabungkan daratan, perairan, dan udara sebagai satu kesatuan wilayah. Dengan konsepsi ini, laut di sekitar kepulauan Indonesia dianggap sebagai bagian tak terpisahkan dari wilayah NKRI.
Deklarasi Djuanda disambut baik oleh rakyat Indonesia karena dianggap sebagai langkah untuk memperjuangkan kedaulatan Indonesia atas wilayah perairannya. Namun, tantangan datang dari negara-negara tetangga Indonesia.
Pemerintah Indonesia kemudian menerbitkan Undang-Undang Nomor 4/Prp/1960 tentang Perairan Indonesia untuk memperkuat landasan hukum Deklarasi Djuanda. Undang-undang ini menetapkan batas laut Indonesia sejauh 12 mil dari garis pantainya.
Dampak Deklarasi Djuanda sangat besar bagi Indonesia. Luas wilayah perairannya meluas menjadi 5,8 juta kilometer persegi. Wilayah ini memberikan manfaat ekonomi, politik, dan keamanan yang signifikan bagi Indonesia.
Deklarasi Djuanda juga mempengaruhi perkembangan hukum laut internasional dengan mendorong lahirnya Konvensi Hukum Laut Internasional oleh PBB pada tahun 1982. Konvensi ini menetapkan batas laut suatu negara sejauh 12 mil dari garis pantainya
Deklarasi Djuanda adalah tonggak penting dalam sejarah Indonesia, menunjukkan kedaulatan Indonesia di wilayah perairannya.
Urgensi Deklarasi Djuanda Untuk Indonesia
Deklarasi Djuanda memiliki urgensi yang sangat penting bagi Indonesia. Secara ekonomi, deklarasi ini memperluas wilayah perairan Indonesia menjadi 5,8 juta kilometer persegi. Wilayah yang luas ini kaya akan sumber daya alam seperti minyak, gas, ikan, dan mineral. Deklarasi ini memastikan Indonesia memiliki kedaulatan penuh atas wilayah perairannya, yang memungkinkan pengelolaan sumber daya alam secara optimal.
Dari sisi politik, Deklarasi Djuanda menegaskan kedaulatan Indonesia di wilayah perairannya, meningkatkan citra Indonesia sebagai negara kuat dan independen di mata dunia.
Dalam hal pertahanan dan keamanan, Deklarasi Djuanda memperkuat pertahanan Indonesia dengan wilayah perairan yang luas, memberikan perlindungan dari potensi ancaman luar. Selain itu, deklarasi ini mempermudah upaya patroli di wilayah perairan Indonesia, meningkatkan keamanan negara.
Secara keseluruhan, Deklarasi Djuanda memberikan dampak positif yang besar bagi Indonesia. Ia memperkuat kedaulatan Indonesia di wilayah perairannya, meningkatkan citra Indonesia di dunia, dan memperkuat pertahanan serta keamanan negara.