Slider

Agus Salim, Ulama Sekaligus Diplomat Ulung Dari Indonesia

Agus salim dan Soekarno

Agus Salim, yang lahir dengan nama Masjhoedoelhaq yang bermakna "pembela kebenaran" (8 Oktober 1884 – 4 November 1954), merupakan seorang pejuang kemerdekaan Indonesia yang terkenal akan keahliannya sebagai diplomat, kepiawaiannya sebagai orator, serta produktivitasnya sebagai seorang penulis.

Kelahiran Agus Salim berasal dari Soetan Salim, yang juga dikenal sebagai Soetan Mohamad Salim, dan Siti Zainab. Ayahnya menjabat sebagai Jaksa Kepala di Pengadilan Tinggi Riau sebelumnya. Agus Salim menempuh pendidikan di Europeesche Lagere School (ELS) di Bukittinggi, lalu melanjutkan ke Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) di Padang. Namun, meski ia masuk Sekolah Tinggi Kedokteran Hindia Belanda (STOVIA) di Jakarta, Agus Salim tidak dapat menyelesaikan pendidikan tersebut karena alasan kesehatan.

Pada tahun 1903, Agus Salim melakukan perjalanan ke Mekkah untuk menjalani ibadah haji. Di sana, ia bertemu dengan sejumlah tokoh intelektual Islam dari berbagai negara yang memperluas pandangannya tentang Islam dan hubungannya dengan dunia internasional.

Kembali ke Indonesia pada tahun 1906, Agus Salim menjadi aktif dalam berbagai organisasi pergerakan nasional seperti Sarekat Islam (SI), Partai Serikat Islam Indonesia (PSII), dan Perhimpunan Indonesia (PI).

Pada tahun 1928, Agus Salim diangkat sebagai Menteri Luar Negeri dalam Kabinet Amir Syarifuddin I. Perannya di posisi ini sangat vital dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, mewakili negara ini dalam forum-forum internasional dan memperoleh dukungan penting bagi perjuangan kemerdekaannya.

Setelah Indonesia merdeka, Agus Salim terus aktif dalam politik, menjabat sebagai Menteri Luar Negeri dalam Kabinet Sjahrir I dan Kabinet Amir Syarifuddin II. Ia juga menjadi bagian dari Konstituante Republik Indonesia.

Ketika wafat pada tanggal 4 November 1954 di Jakarta, Agus Salim dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.

Agus Salim dikenal sebagai sosok yang berpikiran luas dan mendalam, di samping menjadi seorang diplomat ulung, orator handal, dan penulis produktif. Kontribusinya terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia amatlah besar.


Jasa-Jasa Agus Salim Untuk Indonesia

Agus Salim memberikan jasa yang besar dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia dan proses pembangunan negara. Berikut beberapa jasanya yang paling mencolok:

Sebagai seorang diplomat ulung, Agus Salim berhasil mewakili Indonesia dalam beragam forum internasional serta memperoleh dukungan global untuk perjuangan kemerdekaan Indonesia. Pada tahun 1947, ia berhasil membuka hubungan diplomatik Indonesia dengan Mesir, negara Arab pertama yang mengakui kedaulatan Indonesia.

Keahliannya sebagai orator handal memungkinkannya menggerakkan massa untuk mendukung perjuangan kemerdekaan Indonesia. Kepandaiannya dalam berorasi membuatnya dikenal sebagai sosok yang fasih dan memiliki pengaruh yang kuat.

Sebagai seorang penulis yang produktif, Agus Salim telah menciptakan berbagai karya dalam bahasa Indonesia dan Arab. Tulisannya meliputi berbagai topik, mulai dari Islam, politik, hingga isu-isu sosial.

Dalam konteks yang lebih detail:

Di era penjajahan Belanda, Agus Salim aktif dalam organisasi-organisasi pergerakan nasional seperti Sarekat Islam (SI), Partai Serikat Islam Indonesia (PSII), dan Perhimpunan Indonesia (PI). Peranannya di dalam organisasi-organisasi ini sangat penting dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Selama masa perjuangan kemerdekaan, Agus Salim menjabat sebagai Menteri Luar Negeri dalam Kabinet Amir Syarifuddin I pada tahun 1928. Dalam kapasitas ini, ia berhasil menjadi perwakilan Indonesia di forum-forum internasional serta mendapatkan dukungan penting bagi perjuangan kemerdekaan.

Pasca-kemerdekaan, Agus Salim masih aktif dalam dunia politik. Ia menjabat sebagai Menteri Luar Negeri dalam Kabinet Sjahrir I dan Kabinet Amir Syarifuddin II, juga sebagai anggota Konstituante Republik Indonesia.

Agus Salim resmi ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia pada 27 Desember 1961, menurut Keputusan Presiden Indonesia Nomor 657 tahun 1961 yang ditandatangani oleh Presiden Soekarno.

Pengangkatan Agus Salim sebagai Pahlawan Nasional didasarkan pada kontribusinya yang besar terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia. Kepiawaiannya sebagai diplomat ulung, orator yang handal, dan produktivitasnya sebagai seorang penulis telah mengukuhkan posisinya. Melalui peran sebagai Menteri Luar Negeri, ia berhasil menjadi perwakilan Indonesia di berbagai forum internasional, serta memperoleh dukungan vital bagi perjuangan kemerdekaan.

Selain itu, Agus Salim juga dikenal sebagai figur dengan pemikiran yang luas dan mendalam. Perannya sangat signifikan dalam upaya perjuangan kemerdekaan Indonesia dan pembangunan bangsa.


Baca Juga

News