Sekilas Profil Negara Palestina Saat Ini Yang Harus Kamu Ketahui
- Nama resmi: Negara Palestina (دولة فلسطين Dawlat Filastin)
- Ibu kota: Ramallah (de facto), Yerusalem Timur (de jure)
- Luas wilayah: 6.020 km²
- Pemerintahan: Sistem parlementer, Negara kesatuan, Sistem semipresidensial, Pemerintahan sementara
- Kepala negara: Presiden Mahmoud Abbas
- Kepala pemerintahan: Perdana menteri Mohammad Shtayyeh
- Mata uang: Dinar Palestina (ILS)
- Bahasa resmi: Arab, Ibrani
- Agama mayoritas: Islam (93%), Kristen (6%)
- Populasi: 5,3 juta (2023)
- Anggota PBB: Pengamat non-anggota
- Anggota Organisasi Kerja Sama Islam: Anggota penuh
Sejarah Singkat
Wilayah Palestina telah menjadi tempat tinggal manusia sejak zaman prasejarah. Pada abad ke-7, wilayah ini dikuasai oleh Kekhalifahan Islam dan menjadi bagian dari dunia Arab. Pada abad ke-19, wilayah ini menjadi sasaran gerakan nasionalisme Arab yang menuntut kemerdekaan dari Kekaisaran Ottoman.
Pada tahun 1917, Inggris mengeluarkan Deklarasi Balfour yang menyatakan dukungannya untuk pembentukan "rumah nasional bagi orang Yahudi" di Palestina. Deklarasi ini memicu konflik antara orang Arab dan Yahudi di Palestina.
Pada tahun 1947, PBB mengeluarkan Resolusi 181 yang membagi Palestina menjadi dua negara, satu untuk orang Arab dan satu untuk orang Yahudi. Resolusi ini ditolak oleh orang Arab dan memicu Perang Arab-Israel 1948.
Akibat perang ini, Israel menguasai sebagian besar wilayah Palestina. Orang Arab yang melarikan diri atau diusir dari wilayah yang dikuasai Israel menjadi pengungsi.
Pada tahun 1964, Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) didirikan untuk mewakili orang Palestina. PLO berjuang untuk kemerdekaan Palestina melalui perang gerilya dan diplomasi.
Pada tahun 1967, Israel kembali berperang melawan Mesir, Yordania, dan Suriah. Dalam Perang Enam Hari, Israel menguasai seluruh wilayah Tepi Barat, Gaza, dan Yerusalem Timur.
Sejak saat itu, Palestina telah berjuang untuk membebaskan wilayahnya dari Penjajahan Israel. PLO telah menandatangani beberapa kesepakatan perdamaian dengan Israel, tetapi kesepakatan tersebut belum berhasil menyelesaikan konflik.
Kondisi saat ini
- Saat ini, Palestina dibagi menjadi dua wilayah, yaitu Tepi Barat dan Gaza. Tepi Barat berada di bawah kontrol Otoritas Palestina, sedangkan Gaza berada di bawah kontrol Hamas.
- Otoritas Palestina adalah pemerintahan sementara yang didirikan pada tahun 1994. Otoritas Palestina bertanggung jawab atas pemerintahan sipil di Tepi Barat, tetapi tidak memiliki kontrol atas keamanan.
- Hamas adalah sebuah organisasi militan yang menguasai Gaza sejak tahun 2007. Hamas tidak mengakui Otoritas Palestina dan menolak untuk bernegosiasi dengan Israel.
- Konflik antara Israel dan Palestina terus berlanjut hingga saat ini. Konflik ini telah menyebabkan penderitaan bagi masyarakat Palestina.
Permasalahan utama
Permasalahan utama yang dihadapi Palestina saat ini adalah:
- Penjajahan Israel: Israel masih Menjajah sebagian besar wilayah Palestina. Penjajahan ini menyebabkan penderitaan bagi masyarakat Palestina, termasuk pemindahan paksa, penyitaan tanah, penyiksaan, intimidasi, teror, pembantaian dan pembatasan pergerakan.
- Kemiskinan dan pengangguran: Palestina adalah salah satu negara termiskin di dunia. Kemiskinan dan pengangguran yang tinggi menyebabkan masalah sosial dan ekonomi yang serius.
- Ketidakstabilan politik: Palestina masih terpecah antara Otoritas Palestina di Tepi Barat dan Hamas di Gaza. Ketidakstabilan politik ini menghambat pembangunan dan upaya perdamaian.
Peluang
Peluang yang dimiliki Palestina saat ini adalah:
- Dukungan internasional: Palestina telah diakui oleh 138 negara sebagai negara berdaulat. Dukungan internasional ini dapat membantu Palestina dalam mencapai kemerdekaan.
- Pemuda: Populasi Palestina didominasi oleh kaum muda. Kaum muda ini memiliki semangat dan energi untuk membangun negara mereka.
- Perkembangan teknologi: Perkembangan teknologi dapat membantu Palestina dalam meningkatkan perekonomian dan pembangunan.
Palestina adalah negara yang menghadapi banyak tantangan. Namun, Palestina juga memiliki peluang untuk berkembang. Dengan dukungan internasional dan jihad rakyat Palestina, perdamaian dan kemerdekaan dapat dicapai.