Kamu Seorang People Pleaser? Simak Dampak Negatif dan Cara Mencegahnya Sekarang
Sebagai seorang People Pleaser, seseorang cenderung mengorbankan kebutuhan dan keinginan pribadi demi memenuhi keinginan orang lain. Mereka merasa bahwa menjadi orang yang selalu bisa membantu dan menyenangkan orang lain akan membuat mereka lebih dicintai dan dihargai. Namun, sifat ini bisa menjadi sangat melelahkan dan bisa menyebabkan stres yang berlebihan.
Sebuah studi yang dilakukan oleh peneliti dari University of California menunjukkan bahwa menjadi People Pleaser dapat menyebabkan perasaan yang tidak sehat seperti cemas, depresi, dan kekhawatiran yang berlebihan. Hal ini karena, mereka seringkali merasa tidak aman dengan diri mereka sendiri dan cenderung mencari validasi dari orang lain. Selain itu, mereka juga cenderung merasa bersalah dan khawatir ketika tidak dapat memenuhi keinginan orang lain.
Dampak yang paling jelas dari menjadi seorang People Pleaser adalah tekanan mental yang berlebihan. Mereka seringkali merasa stres dan kelelahan karena harus memikirkan dan memenuhi keinginan orang lain. Hal ini bisa menyebabkan insomnia, gangguan makan, dan berbagai masalah kesehatan mental lainnya.
Selain itu, menjadi People Pleaser juga dapat mempengaruhi hubungan sosial seseorang. Mereka cenderung mengabaikan kebutuhan dan keinginan mereka sendiri demi memuaskan orang lain, sehingga mereka seringkali kesulitan untuk membangun hubungan yang seimbang dan sehat. Mereka juga cenderung membiarkan orang lain memanfaatkan mereka, karena mereka takut untuk menolak permintaan orang lain.
Bagi sebagian orang, menjadi seorang People Pleaser adalah sifat yang sangat sulit untuk diubah. Namun, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi sifat ini dan mencegah dampak negatifnya terhadap kesehatan mental seseorang.
Pertama-tama, penting untuk menyadari bahwa kebahagiaan dan kesehatan mental seseorang tidak tergantung pada validasi dari orang lain. Menerima diri sendiri dan memprioritaskan kebutuhan dan keinginan pribadi adalah hal yang sangat penting untuk menjaga kesehatan mental seseorang.
Kedua, belajar untuk mengatakan “tidak” adalah hal yang sangat penting bagi seorang People Pleaser. Terkadang, mengatakan “tidak” pada permintaan orang lain bukanlah hal yang buruk. Sebaliknya, hal itu bisa membantu seseorang untuk memprioritaskan kebutuhan dan keinginan mereka sendiri.
Ketiga, memperkuat hubungan sosial yang sehat dan seimbang juga sangat penting. Membangun hubungan yang didasarkan pada saling menghargai dan memahami kebutuhan dan keinginan masing-masing dapat membantu seseorang untuk merasa lebih diterima dan dihargai, tanpa perlu merasa harus memenuhi keinginan orang lain terlebih dahulu.
Keempat, mengembangkan rasa percaya diri dan kepercayaan pada diri sendiri juga sangat penting bagi seorang People Pleaser. Dengan memiliki rasa percaya diri yang kuat, seseorang akan lebih mampu untuk menentukan apa yang mereka inginkan dan mengejar tujuan mereka dengan lebih yakin.
Kelima, belajar untuk mengelola stres dan kecemasan juga penting. Seorang People Pleaser cenderung merasa cemas dan khawatir ketika mereka tidak dapat memenuhi keinginan orang lain. Oleh karena itu, belajar teknik relaksasi seperti latihan pernapasan bisa membantu mengurangi stres dan kecemasan yang berlebihan.
Terakhir, jika sifat ini terus mengganggu kesehatan mental seseorang, maka berkonsultasi dengan seorang profesional kesehatan mental bisa menjadi solusi yang baik. Seorang psikolog atau terapis dapat membantu seseorang untuk mengatasi masalah yang berkaitan dengan menjadi seorang People Pleaser dan mengembangkan strategi untuk menjaga kesehatan mental yang lebih baik.
Dalam kesimpulannya, menjadi seorang People Pleaser dapat memiliki dampak yang merugikan bagi kesehatan mental seseorang. Namun, dengan menyadari dan mengubah sifat ini, seseorang bisa menjaga kesehatan mental mereka dan membangun hubungan yang lebih sehat dan seimbang. Belajar untuk memprioritaskan kebutuhan dan keinginan pribadi, mengatakan “tidak” pada permintaan orang lain, memperkuat hubungan sosial yang sehat, mengembangkan rasa percaya diri dan kepercayaan pada diri sendiri, mengelola stres dan kecemasan, serta berkonsultasi dengan profesional kesehatan mental adalah beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi sifat ini dan menjaga kesehatan mental yang lebih baik.